2. Alat dan Bahan
Bentuk dan Konfigurasi Pin IR Detector Photomodules TSOP
Accelerometer adalah sebuah sensor tranduser yang berfungsi untuk mendeteksi, mengukur perubahan percepatan, orientasi object, dan mengukur getaran, atau bisa juga untuk mengukur percepatan akibat pengaruh gaya gravitasi.
Sebuah accelerometer juga dapat digunakan untuk mengukur getaran yang terjadi pada kendaraan, bangunan, mesin, jarak yang dinamis, dan kecepatan dengan ataupun tanpa pengaruh dari gaya gravitasi.
Prinsip kerja dari accelerometer ini berdasarkan prinsip Fisika bahwa apabila suatu konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet, atau jika suatu medan magnet digerakkan melalui suatu konduktor, maka akan timbul suatu tegangan induksi pada konduktor tersebut.
Sebuah accelerometer yang diletakan di permukaan Bumi dapat mendeteksi percepatan 1g (ukuran percepatan gravitasi Bumi) pada titik vertikalnya, untuk percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan horizontal maka accelerometer akan mengukur percepatannya secara langsung ketika bergerak secara horizontal.
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima. Keuntungan atau manfaat dari sistem ini dalam penerapannya antara lain sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, otomatisasi pada sistem. Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
Grafik Kecepatan terhadap Waktu
Bentuk grafik hubungan antara kecepatan dan waktu adalah seperti persamaan garis lurus. Grafik tersebut memiliki kemiringan (gradien) tertentu. Coba sobat amati grafik di atas. Grafik hubungan V dan t jika kecepatan awal(Vo) adalah nol ditunjukkan oleh grafik a dan jika kecepatannya adalah Vo maka grafiknya seperti tampak pada grafik b. Grafik KecepatanDari grafik di atas bisa sobat amati adanya kemiringan (gradien garis). Pada prinsipnya rumus kecepatan pada GLBB Vt = Vo + at sama seperti rumus pada persamaan garis lurus y = mx + c. Vt dianalogikan dengan y, c dianalogikan dengan kecepatan awal Vo, dan mx dianalogikan dengan at. Besarnya percepatan a akan sama dengan kemiringan garis (gradien). Rumusnyaa = tan θJadi, pada gerak lurus berubah beraturan kemiringan grafik hubungan v dengan t adalah sama dengan percepatan yang terjadi pada gerak tersebut. Semakin curam grafik tersebut maka semakin besar percepatannya. Dengan melihat ilustrasi di bawah ini sobat bisa tahu bahwa grafik a yang lebih curam punya percepatan yang lebih besar dari grafik b yang bentuknya lebih landai punya percepatan yang lebih kecil.
Grafik Kecepatan per waktu
4. Percobaan [Back]
a. Gambar rangkaian
b. Prinsip Rangkaian
Jadi
pada rangkaian ini saya membuat infrared sensor untuk menghidupkan
motor-dc(pengukur kecepatan) dan vibratoin sensor sebagai penghenti dari
pengukuran secara otomatis.
Pada saat Infrared sensor mendeteksi ada objek (kendaraan) yang
melewatinya maka infrared akan berlogika satu dan akan mengeluarkan
output sebesar 5 volt. Kemudian output akan diperkuat oleh opamp non
inverting sebanyak 3 kali menjadi 15 volt dan akan mengaktifkan relay
sehingga Motor dc sebagai pengukur kecepatan berjalan dan buzzer sebagai
penanda akan berbunyi.
Pada saat vibration sensor mendeteksi bagian belakang objek maka
vibration sensor akan berlogika 1 dan mengeluarkan output sebsar 5 volt.
Kemudian output akan diperbesar sebaykan 3 kali dan relay pada sensor
vibration aktif sehingga memutus rangkaian pada motor dc dan buzzer
sehingga buzzer dan motor dc berhenti.
5. Video Simulasi
6. Link Download
Download video simulasi DisiniDownload Library Sensor Infrared Di SiniDownload Library Sensor Vibration Di SiniDownload datasheet sensor Di SiniDownload HTML Di Sini
Pada saat Infrared sensor mendeteksi ada objek (kendaraan) yang
melewatinya maka infrared akan berlogika satu dan akan mengeluarkan
output sebesar 5 volt. Kemudian output akan diperkuat oleh opamp non
inverting sebanyak 3 kali menjadi 15 volt dan akan mengaktifkan relay
sehingga Motor dc sebagai pengukur kecepatan berjalan dan buzzer sebagai
penanda akan berbunyi.
Pada saat vibration sensor mendeteksi bagian belakang objek maka vibration sensor akan berlogika 1 dan mengeluarkan output sebsar 5 volt. Kemudian output akan diperbesar sebaykan 3 kali dan relay pada sensor vibration aktif sehingga memutus rangkaian pada motor dc dan buzzer sehingga buzzer dan motor dc berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar